Gowes Lover Nusantara

Sepedaan Selusur Agrowisata Gunung Pasang Lintas Area Desa Suci

Mari Bersepeda Kawan Kunjungi Agro-Wisata Kebun Gunung Pasang Jalur Desa Suci

Menelusuri destinasi wisata di daerah Panti melintasi jalur dengan penuh tanjakan..!

Mari Bersepeda, Kawan – Lokasi yang dituju ini merupakan daerah pernah terdampak banjir. Jarak dari spot mulainya gowes ke lokasi wisata Gunung Pasang relatif tidak jauh...sekitar 21 kilometer, jadi kalau gowes berangkat dan kembali total jarak tempuh sekitar 42 kilometer.

Yeay... Sabtu pagi...ketika jarum jam menunjukkan pukul 05.45 di pergelangan tangan, ...roda sepeda mulai bergerak dari jalanan perumahan menuju jalan utama daerah Tumpengsari hingga di prapatan lampu lalin daerah Mangli.

Tiba di prapatan tersebut, posisi sepeda berberlok kearah kanan... terus mengayuh melalui jalanan mulus-landai. Pagi mengiring kayuhan melintasi area perumahan Bumi Mangli yanng saat itu jalur tersebut memang belum ramai... lalu-lalang kendaraaan R2 maupun R4 masih terlihat satu, dua. Awal pendemi COVID-19.

Baca Juga: Alasan Bersepeda Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga Serta Meningkatkan Kebugaran

Roda sepeda terus berputar mengikuti jalanan landai agak nanjak hingga sampai di bundaran/prapatan kemudian belok ke kiri...🚴 🚴🏾 🚴🏼...

Setelah melewati perjalanan sejauh kurang lebih 10 kilometer, kayuhan pun terhenti sekejap di gapura belakang Mangli Residence sambil menunggu Si Om Broo... tapi... tak kunjung nongol. Lalu... beberapa menit kemudian pedal sepeda kembali dikayuh... roda sepeda pun ikut berputar... menyusuri jalur tersebut.

Hmmms..🤔 jalur yang dilewati ini jalanan sudah teraspal semua, tipikal jalanan landai-nanjak dan nanjak agak curam. Persis di pertigaan Dukuh Mencek, arah sepeda berbelok ke kiri...mengikuti jalur tersebut kemudian belok ke kanan di salah satu pertigaan.

Tiba di Perbatasan Dusun Karang Anom Desa Serut Panti
Ketemunya disini, yeah...
Melintasi Selamat Datang Desa Suci Desa Sadar Panti
Salam Gowes... "Selamat Datang di Desa Suci", Desa Sadar akan BPJS.

Selepas pertigaan tersebut, jalanan mulai landai-nanjak. Melewati rumah-rumah penduduk yang berada di sebelah kiri dan Sekolah SD Negeri Serut II, Kantor desa Serut berada disebelah kanan.

Tepat diperbatasan area, Batas Dusun Karang Anom Desa Serut ketemulah Si Om Broo... yang sebelumnya sudah janjian. Tanpa banyak ngobrol berdua teruskan petualangan gowes...

Artikel Lain: Beberapa Manfaat Yang Bisa Didapat Dalam Bersepeda Alias Gowes

Sekitar pukul 07.15 berdua tiba di gapura Desa Suci... terus mengayuh melintasi area tersebut hingga sampai di salah satu Dusun, berdua ke tepi jalan berhenti untuk rehat. Lumayan cuapek dech... alias gos-menggos.

😴😴😴...

Lima belas menit telah berlalu, kayuhan pun dilanjutkan menyusuri jalanan yang cukup landai... mentari pagi yang mulai nampak mengiring petualang gowes berdua di jalanan mulus yang dibatasi oleh rumah-rumah penduduk yang berada di tepi kiri dan tepi kanan.

Roda sepeda terus berputar mengikuti ritme kayuhan hingga tak terasa pukul tujuh lebih lima puluh menit berdua melewati area pasar Kemiri dan berhenti di jembatan pasar Kemiri. Rehat Sejenak sambil negelemesin dengkul 😕.

Tiba di Jembatan Kemiri Dekat Pasar Kemiri Panti
Tempat ini pernah diterjang banjir bandang, sekitar tahun 2006.

Letak jembatan ini berdekatan dengan pasar Kemiri, persis sebelumnya jembatan. Pasar Kemiri merupakan pasar tradisional yang berada di desa Kemiri, kecamatan Panti. Ramainya pasar tersebut terjadi di hari Minggu dan Rabu.

Setelah jembatan Kemiri tersebut ada pertigaan, yang ke kanan menuju Gunung Pasang. Rehat pun selesai... berdua pun melanjutkan petualangan gowes dengan mengikuti jalur selepas jembatan tersebut.

Ritme kayuhan mulai berubah saat ditanjakan lepas jembatan tersebut... putaran roda sepeda pun menjadi pelan 😴...

Sambil ditemani mentari yang sedang beranjak naik, ritme kayuhan pun kembali diatur roda sepeda pun melaju dengan bebas di jalanan menanjak tersebut..🚴 🚴🏾 🚴🏼

Hati-hati Perjalanan Mancal Anda Memasuki Daerah Rawan Longsor Panti
Hati-hati!!! Perjalanan Gowes Anda Memasuki Daerah Rawan Longsor.

Dalam petualangan gowes ini...tantangan yang dilalui ialah tanjakan..! Yupz, nikmati saja...kayuhan demi kayuhan disetiap tanjakan...demi menggapai sesuatu yang indah dan nyaman.

Objek Wisata Ala Boma

Mari Bersepeda Kawan, Tibalah Sudah di Gapura Eko-Wisata Kebun Gunung Pasang Panti
Sampailah sudah di gapura Eko-Wisata Kebun Gunung Pasang.

Meski jalur yang dilalui tanjakan demi tanjakan...tetap dijalani, toh semua itu juga akan indah pada akhirnya..!

Tebing Boma, Air Terjun Tancak
Berada di jalan yang benar.

Dari gapura... berdua melanjutkan gowes menyisir area tersebut, pemandangan yang terhampar selepas gapura itu sungguh indah...di mana di sisi kanan dan kiri jalan berdiri kokoh pohon-pohon rindang yang berjejer. Sungguh nyaman sekali.

Tiba di pintu masuk berdua sempat diminta bayar Loket dan saat itu Si Om Broo yang mengatasinya. Selesai berurusan dengan loket masuk berdua kembali mengayuh...

Gowes saling beriringan melewati jalanan menanjak lalu disongsong dengan jalanan menurun dan disongsong lagi dengan jalanan menikung. Seakan tak ada henti.

Baca Juga: Gowes Jalur Pinggiran Sungai Tawang Mangu Bareng Biker-Biker POLIJE Cycling Club

Persis di tikungan tersebut, di salah satu pohon terpampang beberapa papan pengarah lokasi wisata ...yang sudah dilengkapi dengan jarak lokasi. Sepertinya lokasi wisata Boma sudah tidak jauh.

Sepeda terus melaju melewati jalanan berbatasan jurang yang ditumbuhi pepohonan yang berdiri tegak di sebelah kiri dan bukit yang rerimbun dengan rumput-rumput dengan pohon-pohon di sebelah kanan. Sekitar sepeuluh menit mengayuh akhirnya sampai di area lokasi wisata. Esssiiip..!

Tibalah di Pintu Wisata Boma Gunung Pasang Mari Bersepeda Kawan
Selamat Datang di Agrowisata Boma Gunung Pasang.

Dari jalan lokasi wisata, sudah terlihat gapura pintu masuk/keluar, dengan pilarnya yang khas yang terbuat dari bambu tersusun rapi yang diikat menggunakan tali.

Sementara itu, diantara kedua pintu gapura juga terdapat hiasan gantungan yang berjajar dengan bermacam warna, yang berbentuk kerucut semirip dengan kap lampu.

Saat mendekat ke pintu gapura tersebut, rupanya hiasan gantungan itu terbuat dari anyaman bambu, yang biasanya dipakai oleh kaum petani untuk berladang atau bertani. Topi Petani atau disebut juga dengan topi Caping.

Baca Juga: Mancal Part-1: Jalur Bojonegoro Lintas Komunitas, Baureno Edan Gowes Bareng POLIJE Cycling Club

Didalam area gapura berbambu tersebut tersedia beberapa warung dengan menunya yang sederhana dan ukuran warungnya pun tidak luas. Selain warung, di lokasi tersebut juga tersedia sebuah Musholla berukuran tidak besar.

Dari pintu berpilar bambu tersebut berdua menuju ke salah satu warung yang berada didalam area gapura tersebut untuk beristirahat sekaligus memarkirkan sepeda, selain itu berdua juga menyempatkan sarapan pagi di sana.

Saat itu berdua tiba di Boma masih pagi dan lagi... sedang musim pendemi Corona, ya terlihat suasananya sepi. Di warung tersebut berdua bersantai, bercerita dengan penjual/pemilik warung sambil menikmati secangkir kopi... usai menghabiskan seporsi nasi komplit dengan lauk.

Wisata Boma Memiliki Banyak Tempat Bermain Anak Kecil Payung-payung Lokomotif
Menuju ke spot-spot keren & tempat bermain anak kecil.

Selesai ngopi, berdua mulai berkeliaran... dengan kegembiraan menikmati alam wisata Boma yang sedang sepi. Melewati sudut-sudut jalan disekitaran wahana permainan anak-anak disambut dengan payung-payung yang berdiri menghiasi jalanan area tersebut. Kemudian berjalan melewati beberapa spot... ya menikmati spot-spot yang photogenic.

Keren banget👍

Melalui sisi sungai, disana tampak sebuah spot berbentuk perahu yang terbuat dari bambu berfungsi sebagai jembatan penyeberangan untuk berswafoto. Dibawah jembatan perahu tersebut mengalir sungai Boma dengan bebatuan besar yang terserak di tengah sungai. Sungguh betul sajian alam yang sempurna.

Mari Bersepeda Kawan Nyeberang Jembatan Perahu BOMA 1
Rasakan kesegaran alam Gunung Pasang disekitar jembatan perahu KM BOMA 1.

Pukul 10.25...menandakan waktu pagi semakin habis dan siang pun sudah menjelang, berdua pun meninggalkan lokasi wisata Boma dengan mengayuh kembali pedal sepeda. Gowes pulangnya seru banget...dengan bonus turunan begitu mulus.

Menikmati jalanan turunan dengan hempasan udara segar hingga sampai di perumahan Mangli Residence. Lalu berdua menuju ke rumahnya Si Om Broo, mampir sejenak. Tidak lama begitu Saya pun kembali lanjut gowes pulang melewati jalur berangkat pagi tadi, hingga sampailah dirumah... dengan selamat, kondisi segar... bugar...👌👍

Gowes yang menyenangkan...👌👌

Dan sampailah diakhir cerita gowes... Terimakasih Om Broo, Joko Suyono, semoga sehat selalu...Amiiin...🙏

***

Salam Gowes✋

Keterangan Petualang:

Strava App

Google Maps

Lokasi start,Perum Pondok Mutiara Regency, Daerah Gumuksari.

Beberapa spot terdapat tulisan khas wisata Boma.

Tulisan Cuma Kamu Yang Belum ke Wisata Boma
Cuma Yang Baca Belum Gowes ke Wisata Boma.
Tulisan Terlalu Manis Untuk Dilupakan di Lokasi Wisata Boma
Terlalu Manis Untuk di-Lupakan by Wisata Boma, 21 Maret 2020.
* * * 

No comments:

Powered by Blogger.